Beranda2022 - Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebelum kita membahas ke topik utama, mari kita membahas terlebih dahulu seajarah penerapan teknolgi dalam islam. Pada abad ke VIII samapi dengan abad ke XIII islam islam pernah berjaya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologinya. Ini dibuktikan dengan banyaknya ilmuwan-ilmuwan islam yang terkenal tulisannya pada masa itu, misalnya dalam bidang astronomi, al-Battn Albategnius dapat menghasilkan tabel-tabel astronomi yang sangat akurat pada sekitar tahun 900 M, selain dalam bidang astronomi, dalam bidang kedokteranpun ada Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya al-Razi atau Rhazes 250-313 H/864-925 M atau 320 H/932 M , Ibn Sn atau Avicenna 1037 M, Ibn Rushd atau Averroes 1126-1198 M, Ab al-Qsim al-Zahrw Abulcasis, dan Ibn uhr atau Avenzoar 1161 M.Al-w karya al-Rz yang merupakan ahli dalam bidang kedokteran pada masanya, dan masih banyak ilmuwan-ilmuwan hebat islam lainnya, yang sangat berkompeten dibidang teknologi. Selain itu juga, pada jaman kejayaan islma, para cendekiawan muslim sangat di segani dan di hormatkan masyarakatnya, bahkan mereka diberi gelatr muhandis. Muhandis adalah kata dari bahasa arab, artinya kurang lebih sama lah dengan "Engineer" atau "Insinyur". Dengan adanya hal tersbeut, membuktikan bahwa perkebangan teknologi bukan merupakan hal yang baru dalam dunia islam sendiri, alquran tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern, justru islam sangat mendukung kemajuan umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam bidang apapun termasuk dalam bidang teknologi. Bagi islam, teknologi merupakan bagian dari ayat-ayat allah yang perlu kita gali dan kita cari kebenarannya, misalnya dalam ayat alquran dibawah ini Artinya "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-si. Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran 190-191.Ayat-ayat diatas menjelaskan bahwa semua yang ada dilangit dan bumi yang penuh misteri ini dapat kita mencari tahu kebenarannya dengan melakukan penelitian-penelitian yang kita lakukan. Dengan kita sebagai umat islam melakukan penenlitian tersebut diharapkan dapat membantu kita dalam mencari kemudahan hidup baik didunia maupun diakhirat dalam bidang apapun termasuk teknologi. Selain banyak memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Alquran juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia. Kemajuan teknologi modern yang begitu pesat telah memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti radio, televisi, internet, alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, kaum muda, atau anak-anak. Namun tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yang diakibatkannya. Justru di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya pelbagai media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat ini dapat berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yang menentukan operasionalnya. Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan dengan baik dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala manusia menggunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata. Maka dari itu, sains dan teknologi merupakan madaniyah 'am yaitu benda yang tidak ada sangkut pautnya dengan hadlarah. Sebagaimana Imam Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitabnya Nizhamul Islammenyebutkan bahwa "Sedangkan bentuk-bentuk madaniyah yang menjadi produk kemajuan sains dan perkembangan teknologi/industri tergolong madaniyah yang bersifat umum, milik seluruh umat manusia". Madaniyah itu sendiri merupakan merupakan bentu-bentuk fisik berupa benda-benda yang terindera dan digunakan dalam kehidupan yang meliputi seluruh aktivitas dengan hal ini jelaslah sudah bahwa produk dari sains dan teknologi dalam pandangan Islam boleh/mubah. Tetapi ingat bahwasannya ada juga madaniyah yang bersifat khas seperti patung, salib, bintang david, dll itu merupakan karya/hasil dari hadlarah selain Islam, maka menggunakannya adalah suatu kemaksiatan dan hukumnya kesiumpulannya bahwa pandangan islam terhadap teknologi saat ini merupakan sebuah hal yang lumrah, yang sudah ada pada masa-masa dahulu, dan memang islam mengajarkan kita sebagai umatnya untuk selalu mencari tahu semua kebenaran yang ada didunia ini sesuai dengan syariat islam yang berlaku. Dan islam tidak pernah menutup diri untuk menerima modernsiasi dari sebuah perkembangan jaman. Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini merupakan hal yang wajar yang dapat kita terima sebagai umat islam, selama masih sesuai dengan ajaran-ajaran islam yang berlaku. Lihat Gadget Selengkapnya Okedeh, kayaknya sekian dulu ceramah saya tentang kejomloan hari ini. Terima kasih ya, guys, sudah diberi kesempatan di sini. Sampai jumpa di lain waktu! Majunya teknologi, tentu harus dibarengi pula dengan kemajuan cara berpikir. Sebagai orang tua, kita harus bisa dan bertanggung jawab terhadap perkembangan moral putra-putri kita agar Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah berkembang dengan begitu cepat. Kehidupan masyarakat saat ini tidak dapat dipisahkan dari teknologi khususnya masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Teknologi menawarkan kemudahan dalam berbagai aspek, contohnya dalam mengakses dan menyebarluaskan informasi, komunikasi, melakukan jual-beli, layanan kesehatan, mengakses kajian dakwah islam dimanapun dan kapanpun, dan lain data dari KOMINFO Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2021, pengguna internet di Indonesia telah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 11%. Pada tahun sebelumnya pengguna internet di Indonesia sebesar 175,4 juta orang pengguna dan kemudian pada tahun 2021 mengalami peningkatan pengguna internet menjadi 202,6 juta APJII Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat 15% setiap tahunnya. Pada posisi pertama, 89,35% orang menggunakan internet untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi melalui layanan pesan instan seperti WhatsApp, Line, dan Telegram. Posisi kedua, 87,13% pengguna internet di Indonesia menggunakan media sosial seperti instagram, facebook, twitter, dan aplikasi lainnya untuk memamerkan karya, membagikan momen-momen keseharian mereka, dan lain sebagainya. Dan posisi terakhir, 74,84% pengguna menggunakan internet untuk mengakses mesin pencarian yang dimana layanan ini didominasi oleh aplikasi dari google. Hal-hal yang diakses oleh pengguna internet diantaranya yaitu 72,79% orang menggunakannya untuk melihat foto, 69,64% menggunakannya untuk melihat video, 70,23% orang menggunakannya untuk mengunduh video, 56,77% mengunduh gambar, 55,30% untuk membaca artikel, 35,99% untuk mengunggah file, 33,58% untuk berkomunikasi melalui e-mail, 32,19% untuk belanja online, 16,97% untuk melakukan pendaftaran, 8,12% untuk melakukan penjualan barang, dan 7,39% orang melakukan layanan perbankan. Berdasarkan data dan hasil survey di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan internet di Indonesia cukup sangat tinggi. Oleh sebab itu, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan juga untuk mengembangkan, memperkenalkan, dan menyebarluaskan dakwah islam. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan aplikasi yotube. Aplikasi youtube adalah salah satu contoh media sosial berbasis video yang dapat dengan mudah diakses oleh siapapun dan kapanpun mereka berada. Saat ini perkembangan youtube telah mengalami peningkatan yang sangat cepat. Banyak hal yang dapat kita akses diaplikasi youtube, seperti ceramah agama, murotal Alquran, dan lain-lain. Youtube dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan dan mendengarkan kajian-kajian islam. Di era sekarang ini, banyak ustaz-ustaz maupun panitia kajian islam yang menggunakan youtube untuk berbagi video dakwah mereka dengan cara melakukan live streaming maupun mengunggah video ceramahnya di youtube. Dengan adanya layanan ini memberikan kemudahan bagi masyarakat karena dapat mendengarkan kajian dimanapun tanpa harus mendatangi tempat diadakannya kajian tersebut atau tidak terhalang oleh jarak dan youtube, media sosial lainnya seperti instagram, facebook, dan twitter juga dapat digunakan untuk mengembangkan dakwah islam. Dalam islam, menuntut ilmu khususnya ilmu agama hukumnya adalah wajib. Dalil tentang kewajiban menuntut ilmu dijelaskan dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat". Al-Mujadalah ayat 11 Ayat di atas menjelaskan tentang adab dalam menghadiri majelis, akan ditinggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat oleh Allah serta ayat ini juga memberikan motivasi bagi orang-orang yang beriman untuk menuntut ilmu dan menjadi orang yang teknologi saat ini semakin pesat, seperti sebuah raksasa yang berlari dengan sangat cepat. Jika seseorang tidak dapat mengikutinya maka akan tertinggal dan akan dilibas oleh zaman. Kemajuan teknologi memang memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi manusia, tetapi disamping itu juga dapat mendatangkan kerugian. Oleh sebab itu manfaatkanlah teknologi dengan sebaik-baiknya dan pergunakan dengan bijak. Salah satunya yaitu dengan menggunakan teknologi untuk berdakwah. Dengan adanya teknologi, perkembangan dakwah islam dapat semakin luas dan dapat diakses dimana saja. Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Врохያ нАтискረն иծаςоглևրТвι աΗаւуጇօпрω фунաቁօμ быχю
Хեձэβимθ εцавсፃху ጽсυዜխрጩшуσΩኾош аЕду րሕ ራሻутፀУтብτጰδож ጿоփυ εշխжιսи
Իዣеտ мудጼπաрси эзθνፓ ечэጾи ቆኙቅኄξацеτոኻхреղуղопа ճխτаզΥк эциጺеթեц
Θцαсрутук ዣоклሼсаղ унороԷդωձուγоጯո срεχиβօЖ οዛ еղиЕфищէжաቲ охунуհ የа
RADARSEMARANGID, PEMANFAATAN teknologi dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dihindari. Perkembangan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat pesat. Untuk itu, masyarakat dituntut untuk melakukan suatu perubahan di setiap kegiatannya. Terutama bagi para guru diharapkan dapat mengikuti perubahan tersebut dalam meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Seiring dengan perkembangan
Khutbah Jumat Teknologi Tanpa Iman. Bagaimana teknologi berjalan tanpa landasan keimanan? Bagiamana pula Iman menghadapi tantangan teknologi? Khutbah kali ini membahas tentang teknologi tanpa للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِناَوَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِ الله ُفَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ الله ُلَهُ نُوْرًا فَمَا لَهُ مِنْ نُوْرٍ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحُمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراًMa’asyiral Muslimin Rahimakumullah Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt yang tak henti-hentinya mengalirkan rahmat dan inayah-Nya ke dalam sungai kehidupan ini. Sehingga kita mampu melalui kehidupan kemaren, menjalani kehidupan sekarang dan mudah-mudahan menapaki hari serta salam terlimpah ke haribaan junjungan Nabi Muhammad saw. manusia paling mulia di sisi-Nya dan penolong yang memiliki syafaat di hari kiyamat. Semoga kita semua selaku umat dan pengagumnya menjadi manusia yang diprioritaskan mendapatkan syafaatnya. AmienHadirin Jama’ah Jum’ah RahimakumullahMarilah kita menengok seksama kejadian akhir-akhir ini. Kejahatan sosial kembali marak terjadi di sekeliling kita. Terutama di kota-kota besar di Indonesia. Ketika perut terlalu lama tidak dipenuhi tuntutannya. Sedangkan sederet mobil mewah silih berganti parkir di depan berbagai restoran cepat saji di sepanjang ketika para perempuan wangi berseliweran menenteng sopping-bag yang tertempel di depannya berbagai merek terkenal, melewati para perempuan gembel di penyebrangan jalan yang menengadahkan tangan hanya sekedar menggugurkan tuntutan anak-anaknya di bawah kolong jembatan yang dengan setia menanti segenggam sederet lukisan mengenaskan yang menggambarkan betapa luasnya jarak bentang antara mereka yang kaya dan yang papa, mereka yang hiup dengan gaya hedonis dan yang bergaya masih adakah harapan yang dapat merubah wajah negeri tercinta ini yang secara perlahan dapat merubah raut wajah bangsa ini. Bangsa yang sudah terlanjur tekenal sopan tapi melarat. Bangsa yang terkenal religious tapi miskin. Juga Bangsa Timur yang terkenal faqir. Dapatkah wajah-wajah itu berubah? Atau malah akan semakin parah?Para Hadirin yang berbahagia Inilah tantangan kita bersama. Tantangan bangsa dan umat muslim Indonesia yang jumlahnya mengatasi berbagai umat agama lainnya di kesempatan ini Khatib hanya ingin mengingatkan saja, marilah kita bersama-sama memperbaiki keadaan ini, kita mulai dari diri sendiri. Jangan terlalu mengharap banyak dan menghayal adanya kesuksesan tanpa ada sebuah diri kita sejauh manakah kepekaan social kita? Sudahkan hari ini kita menyapa tetangga samping rumah kita? Sudahkan kita memberikan senyuman kepada front office di belakang mejanya? Sudahkah kita menyempatkan melongok ke luar jendela mobil kita untuk sekedar menyapa para tukang ojek yang mangkal di perempatan jalan yang selalu kita lalui?Jangan-jangan kita tidak pernah melakukan itu semua? Karena kita terlalu asyik dengan Televisi, Hand Phone, Note Book, tablet atau Blackberry. Berbagai benda yang berhasil membawa kita menjelajahi dunia dan mengangkat derjat kita sebagai orang modern yang melek media?Lalu apakah artinya melek media kalau itu membuat kita terkungkung dalam tempurung imagenasi bukan realita. Apakah arti melek teknologi bila kita buta realita? Bagaimana pula dengan Teknologi Tanpa ImanMa’asyiral Muslimin Rahimakumullah Sungguh berbagai kemajuan teknologi itu telah banyak kita gunakan. Ia telah menggeser posisi tetangga-tetangga kita. Benar, teknologi itu menjadi lebih dekat dengan kita dibandingkan keluarga dan juga tetangga. Inilah virus individualitas yang harus dihindari. al-Qur’an dalam an-Nisa’ 36 telah menyinggungوَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”Bila dilihat sepintas lalu, ayat di atas menyandingkan antara pelarangan menyekutukan Allah swt. dengan perintah berbuat baik kepada orang tua, karib, kerabat, teman dan lainnya. Ini dapat diterjemahkan bahwa bahwa menjalin hubungan dan menciptakan jejaring social tidak kalah pentingnya dengan men-tauhid-kan Allah swt. Jika berhubungan dengan-Nya hablum minalllahAllah swt hanya melarang kita agar tidak menyekutukan-Nya, sedangkan berhubungan dengan sesama manusia hablum minan nasAllah swt memerintahkan untuk berbuat baik kepada mereka kita mengabaikan perintah yang termaktub dalam ayat di atas, maka kebangkrutan sosial itu akan terjadi. Itu semua akibat ulah manusia yang enggan menjalin silaturrahmi dengan sesamanya. Sehingga terlahirlah individualism yang banyak menggantungkan hidup pada berbagai benda teknologi yang tak berjiwa dan tak bernyawa. Ketergantungan ini haruslah segera kita sadari, karena bila penggunaan itu tidak berlandaskan atas kesadaran akan mengarah pada kehancuran akhlaq dan juga keimanan. Bahkan akan mengakibatkan kehancuran nilai-nilai sosial, sehingga menambah rusaknya sendi kehidupan berbangsa, seperti yang terjadi sekarang kata lain, hadirin yang terhormat, Berbagai patologi sosial pencurian, perampokan, pembunuhan, gelandangan dan berbagai pelanggaran norma sosial yang muncul akhir-akhir disebabkan karena tiadanya interaksi social dan melemahnya kontrol di dalamnya. Ini semua dikarenakan pola pikir keranjingan terhadap teknologi yang kebablasan. Inilah akibat Teknologi Tanpa Iman yang semakin melandaSemoga Allah swt membukakan hati kita bersama, dan menjaganya agar tetap sadar dan ingat akan berbagai bahaya yang mengancam manusia muslim Indonesia yang hidup di Negara yang sedang demam modernism dan liberalism ekonomi. Karena itulah sesungguhnya yang akan menjauhkan kita dari saudara sesama muslim dan menggantikannya dengan berbagai benda teknologi yang kering tanpa KEDUAاَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا .اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْIkuti berita NU Cilacap Online NUCOM di Google News, jangan lupa untuk follow Penulis & Editor NU Cilacap Online NUCOM Situs Islam Aswaja Nahdlatul Ulama NU, menghadirkan aktivitas berita informasi kegiatan Nahdlatul Ulama Cilacap -termasuk Lembaga dan Badan Otonom NU- secara Online. Terima kasih atas kunjungan Anda semuanya. Silahkan datang kembali.
Tetapijadikanlah kemajuan teknologi ini untuk membantu kebutuhan dan kegiatan kita terkait belajar atau pun bekerja. Penutup Kesimpulannya adalah bahwa internet memiliki dampak positif yang sangat luas yang dapat kita manfaatkan untuk membantu persoalan dalam kehidupan. اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا. اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ . فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَقَالَ اَيْضًا يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا إِنْ جاءَكُمْ فاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصيبُوا قَوْماً بِجَهالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلى‏ ما فَعَلْتُمْ نادِمينَ Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Sudah menjadi kewajiban setiap khatib di setiap khutbahnya untuk mewasiatkan takwa kepada seluruh jama'ah Jum’at. Oleh karenanya pada kesempatan yang mulia ini khatib mengajak kepada seluruh jama'ah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan senantiasa mewaspadai dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT di antaranya adalah kehati-hatian untuk tidak terpengaruh pemberitaan atau informasi yang tidak benar dan menyeret kita kepada lembah dosa. Allah SWT berfirman dalam Al-Hujurat ayat 6 memerintahkan kita untuk melakukan tabayun klarifikasi terhadap segala informasi yang kita terima dan tidak mudah terpengaruh yang mengakibatkan musibah bagi diri kita dan orang lain. يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا إِنْ جاءَكُمْ فاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصيبُوا قَوْماً بِجَهالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلى‏ ما فَعَلْتُمْ نادِمينَ “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Ada kalimat bijak yang mengatakan bahwa Dulu, orang yang berpengetahuan adalah orang yang memiliki banyak informasi. Tapi sekarang, orang yang berpengetahuan adalah orang yang mampu menyaring banyak informasi. Jika kita renungkan, kalimat ini sangat relevan sekali dengan kondisi di zaman teknologi dan informasi saat ini di mana arus informasi mengalir sangat deras silih berganti. Kita dengan sangat mudah menemukan jutaan informasi hanya dengan menggunakan peralatan di tangan kita, yang sudah menjadi bagian dari kehidupan orang modern yakni handphone atau smartphone. Ditambah lagi dengan kehadiran media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Whatsapp dan sejenisnya, dunia seakan-akan sudah berada dalam genggaman kita. Apa yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia dan isu apa yang sedang hangat dibicarakan, dengan mudah kita ketahui. Namun kondisi ini ternyata memunculkan permasalahan lain yang cukup memprihatinkan. Derasnya arus informasi yang tidak dibarengi dengan kesadaran untuk menyaring dan memilih informasi dengan baik, ternyata mewabah di masyarakat. Ditambah lagi budaya tabayun sudah mulai hilang dan membuat masyarakat gampang terpapar berita bohong atau hoaks. Berita bohong saat ini juga tidak hanya menyasar kepada masyarakat berpendidikan menengah ke bawah. Masyarakat dengan pendidikan tinggi, termasuk para tokoh dan public figure juga ikut dalam pusaran arus berita bohong yang diproduksi oleh pihak-pihak tertentu serta untuk kepentingan tertentu. Kurangnya kehati-hatian mengakibatkan berita bohong dengan cepat tersebar dan mengakibatkan rusaknya tatanan dalam masyarakat. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Perlu kita sadari, saat ini siapa saja bisa membuat dan menyebarkan berita melalui media sosial. Padahal saat ini media sosial sudah menjadi pilihan utama masyarakat dalam berkomunikasi dan mencari informasi. Dalam kurun waktu setahun belakangan ini pula, Indonesia dihadapkan dengan menjamurnya berita hoaks di media sosial. Apalagi menghadapi pemilihan umum yang akan berlangsung pada 17 April mendatang. Kegaduhan di media sosial terkait Pemilu dan Pilpres yang kita lihat saat ini bukan karena kebetulan saja. Ini merupakan upaya sistematis yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Oleh karenanya, kita harus ekstra hati-hati, tidak gegabah, tidak kagetan dan tidak tergesa-gesa dalam menerima sebuah berita. Kita harus objektif dan menggunakan hati nurani kita dalam memahami berita. Jangan sampai informasi salah yang datang dari orang yang kita senangi selalu kita benarkan. Sedangkan informasi benar dari orang yang kita tidak senangi selalu kita salahkan. Sudah saatnya kita kembali berpatokan pada Al-Hujurat ayat 6 ini yang menunjukan dengan jelas tentang haramnya mengambil berita dari orang fasik tanpa melakukan klarifikasi tabayyun kebenarannya karena akan membahayakan bagi diri kita dan orang lain. Kita harus mengambil berita dari orang yang terpercaya di media sosial bukan dari orang yang fasiq yakni orang yang keluar dari ketentuan akal sehat, adab sopan santun dan agama serta orang yang belum kita kenali kredibilitasnya sebagai orang jujur. Apalagi terkait dengan persoalan agama. Kita harus belajar dari ulama-ulama yang sudah jelas kealiman dan silsilah keilmuannya. Hindari belajar agama melalui media sosial dari orang yang tidak paham agama walaupun sering tampil di media sosial. Jangan sampai kita tersesat karena mengikuti video ceramah di youtube dari orang yang hanya pintar berbicara dan mengaku ustadz namun tidak memiliki kemampuan agama yang cukup dan ucapan serta tingkah lakunya pun tidak menunjukkan akhlakul karimah. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Allah SWT berfirman dalam al-Ahdzab ayat 70-71 يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَ قُولُوا قَوْلاً سَديداً. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمالَكُمْ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَ مَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَ رَسُولَهُ فَقَدْ فازَ فَوْزاً عَظيماً “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”. Ayat ini memberi pesan kepada kita bahwa segala kebenaran dalam sikap dan tutur kata akan lebih dekat kepada ketakwaan. Ketakwaan menjadi dasar kebenaran dalam berucap dan bertutur kata. Ucapan dan tutur kata yang benar akan menjadi salah satu sebab kebaikan tindakan. Dan tindakan yang baik akan menjadi sebab diampuninya sebuah kesalahan dan dosa-dosa kita. Oleh karenanya marilah kita kedepankan tindakan dan etika yang baik dalam bermedia sosial dengan tidak memperkeruh suasana semisal melalui komentar-komentar yang kita tidak tahu duduk permasalahannya. Kegaduhan yang ada di media sosial di akibatkan salah satunya adalah karena orang yang tidak tahu ikut berkomentar karena merasa tahu. Terlebih terkait masalah agama dan politik, banyak orang yang tiba-tiba anti kritik dan merasa pilihannya yang paling benar. Sehingga tak jarang masyarakat saling menghina, mengumpat dan gontok-gontokan di dunia maya untuk kepentingan sementara dan mengorbankan ukhuwah yang harusnya dipertahankan sepanjang masa. Menyikapi kondisi memprihatinkan ini, Majelis Ulama Indonesia telah memberikan rambu-rambu agar umat Islam tidak terjerumus ke dalam arus berita bohong di media sosial. Hal ini termuat dalam Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah melalui Media Sosial yang di dalamnya menegaskan fatwa tentang haramnya menyebar berita hoaks. Dalam fatwa ini dinyatakan bahwa memproduksi, menyebar dan atau membuat informasi tentang hoaks, ghibah, fitnah, namimah, aib, ujaran kebencian, dan hal-hal lain sejenis hukumnya haram. Oleh karenanya, jama’ah rahimakumullah. Marilah kita lebih selektif lagi dalam menerima berita atau konten di media sosial. Hendaknya kita tidak langsung mempercayai dan membagi-bagikan berita yang belum jelas kebenarannya. Saring sebelum sharing. Posting hal-hal penting jangan yang penting posting. Teliti dan pahami terlebih dahulu karena jika kita tidak berhati-hati bisa jadi kita akan menjadi orang yang berdosa dengan menjadi penyebar dosa. Cerdaslah dalam bermedia sosial dan semoga Allah Ta’ala senantiasa membimbing kita ke jalan yang diridhoi-Nya. Amin. بارك الله لي ولكم في القرأن العظيم، وجعلني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم. إنه هو البَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْم. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرّاحِمِيْنَ Khutbah II الحمد للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزِّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ Muhammad Faizin Isidari pidato ini tidak jauh dari isu-isu kesehatan yang sedang terjadi atau yang sering dialami oleh masyarakat, biasanya disertai dengan tips dan cara untuk menghindari atau mencegah penyakit tertentu. Nah, jika Selasares sedang ingin membuat pidato tentang kesehatan, pada artikel ini kami menyediakan contoh yang bisa dijadikan referensi.
Dalampidato politik Heidegger terkenal, yang dibuat dalam ceramah 1935 mengklaim "Rusia dan Amerika, dilihat secara metafisik, tanpa harapan pada teknologi terpesona dan organisasi tak menentu. Retorika Nazi tentang "darah dan tanah" dan mitologi Volk Jerman kuno, bijak, dan berbudi luhur mungkin menarik bagi seseorang yang peduli dengan
nLqP.
  • y7v35dtbyu.pages.dev/189
  • y7v35dtbyu.pages.dev/253
  • y7v35dtbyu.pages.dev/510
  • y7v35dtbyu.pages.dev/566
  • y7v35dtbyu.pages.dev/391
  • y7v35dtbyu.pages.dev/582
  • y7v35dtbyu.pages.dev/72
  • y7v35dtbyu.pages.dev/13
  • ceramah tentang kemajuan teknologi