- Nabi Ayyub As adalah putra Nabi Ishaq As. Sedangkan Nabi Ishaq sendiri merupakan anak kandung Nabi Ibrahim As. Maka, Nabi Ayyub As ialah cucu langsung dari Nabi Ibrahim As. Semasa hidup, Nabi Ayyub As terkenal sebagai salah satu utusan Allah SWT yang mendapatkan begitu banyak cobaan dan datang secara bertubi-tubi. Kendati demikian, ia tetap sabar dalam menghadapi ujian dari Sang Maha Pencipta tersebut. Cobaan yang dialami Nabi Ayyub As itu terjadi tidak hanya satu atau dua macam saja. Namun, begitu banyak ujian yang dialami. Baik yang membawa dampak positif maupun negatif. Sebagai seorang nabi, ia tetap beriman dalam menjalani segala tantangan Nabi Ayyub Beberapa ujian yang dialami oleh Nabi Ayyub As dan layak menjadi kisah teladan, di antaranya adalah sebagai berikut 1. Kaya Raya Namun DermawanDikisahkan bahwa Nabi Ayyub As merupakan seorang nabi yang sangat kaya raya. Harta bendanya melimpah ruah. Meskipun tak kekurangan apa pun dalam menjalani kehidupan, ia tetap beriman kepada Allah SWT. Selain itu, dirinya juga dikenal sebagai seorang yang dermawan. Diceritakan bahwa Nabi Ayyub As suka membagi-bagikan harta bendanya. Baik berupa memberi makan untuk para fakir miskin, menyantuni janda, anak yatim, serta ibnu sabil. 2. Sabar Ketika MiskinSaat kondisinya sedang kaya raya, ujian yang datang dihadapi dengan menjadi orang yang dermawan. Demikian pula kala Allah SWT memberikan cobaan berupa kemiskinan. Ketika harta bendanya itu telah habis dan tidak menyisakan apa pun, Nabi Ayyub As sangat sabar menghadapinya tanpa merubah rasa ketakwaan kepada yang Maha Kuasa. Selain sangat sabar saat harta bendanya habis, Nabi Ayyub As juga terkenal sabar ketika menghadapi cobaan lainnya sepanjang hidup. Dituliskan oleh Yunahar Ilyas dalam Nabi Ayyub AS 1 yang dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, Nabi Ayyub dikenal dengan kesabaran saat menanggung penderitaan yang menimpa setelah mendapatkan segala macam nikmat dan kesenangan dari Allah SWT. Hal tersebut terjadi ketika ia menderita penyakit kulit yang luar biasa sehingga memaksanya harus terusir dari kampung halaman sendiri. Berbicara mengenai kesabaran yang dimiliki Nabi Ayyub As, Allah SWT sudah berfirman melalui Al-Qur'an surah Sad ayat 44 dengan bunyi وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلَا تَحْنَثْ ۗ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ Artinya "Dan ambillah dengan tanganmu seikat rumput, maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia Ayyub seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat kepada Tuhan-nya". 3. 18 Tahun Menghadapi UjianDalam sebuah hadis riwayat Anas ibn Malik, disebutkan bahwa "Sesungguhnya Nabiyullah Ayub alaihissalam berada dalam ujiannya selama delapan belas tahun. "Baik keluarga dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki dari saudara-saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan dan menemuinya,".Seperti dikutip laman NU Online dalam judul "Kisah Nabi Ayub dan Kesabarannya" oleh M. Tatam Wijaya, Nabi Ayyub As mengalami masa yang sangat sulit dalam menghadapi cobaan itu. Bahkan, seluruh keluarga menjauh lantaran penyakit yang diderita serta kondisi sang nabi yang mulai kehilangan harta benda. Meskipun demikian, ada satu orang istri dan dua saudara yang tetap setia menemani beliau dan selalu memberikan makan. Setelah sekian lama mengalami penderitaan, jika berdasarkan hadis di atas waktunya adalah sekitar 18 tahun, kemudian Nabi Ayyub As memanjatkan doa kepada Allah SWT. Ia meminta agar penyakitnya segera diangkat dan mendapatkan kesembuhan. Al-Quran surah al-Anbiyâ’ ayat 83 dan 84 mengisahkannya sebagai berikut فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ ۚ Artinya "Dan ingatlah kisah Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang". "Maka Kami kabulkan doanya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan jumlah mereka sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami". Alhasil, Nabi Ayyub As memperoleh kesembuhan atas penyakit yang sudah diderita selama belasan tahun dan ia kembali menjalani kehidupan seperti layaknya yang dijalani sebelum hal itu juga Kisah Nabi Yakub As & Teladannya Menjaga Kerukunan dalam Keluarga Kisah Teladan Nabi Yusuf As Menjaga Hawa Nafsu dari Maksiat - Pendidikan Kontributor Beni JoPenulis Beni JoEditor Dhita Koesno
KisahNabi Yusuf alaihissalam dalam al-Qur'an diabadikan dalam beberapa fragmen, yang kemudian disatukan dalam surah khusus, yakni Surah Yusuf (Surah ke-12 dalam al-Qur'an). Ini menandai nilai pentingnya kisah tersebut untuk diambil pelajaran. Terutama tentang keluarga, keteguhan dalam bertauhid, visi dan kebijakan seorang pemimpin, dan masih banyak lagi.
- Bagaimana kisah keteladanan Nabi Yunus AS?Salah satu kisah yang cukup menarik dari perjalanan dakwah Nabi Yunus AS ialah ketika ia ditelan seekor ikan besar di tengah laut. Namun, berkat kehendak Allah SWT, Nabi Yunus tetap bisa hidup dan keluar dari perut binatang tersebut. Pada saat menjalani dakwah, mulanya Nabi Yunus As menyerukan kepada umat kala itu untuk kembali menyembah kepada Allah SWT. Akan tetapi, sang kaum bersikeras untuk tidak mau diajak kembali ke jalan yang benar dan tetap menyekutukan-Nya. Sebagai akibat, Nabi Yunus As pun meninggalkannya seraya memberi ancaman bahwa bakal tiba azab dari Allah SWT kepada mereka lantaran telah mengingkarinya. Kemudian, pergilah Nabi Yunus As menuju Aleppo Suriah, Yafa Palestina, serta Tarsyisy Tunisia. Sementara kaum yang ditinggalkan tadi sudah mulai resah. Mereka khawatir akan benar-benar datang azab Allah SWT yang bakal ditimpakan. Merasa terancam, kaum tersebut bertaubat dan menyadari atas kesalahan yang telah diperbuat selama ini. Dikisahkan bahwa mereka memisahkan anak-anak dari ibunya. Hal itu tidak hanya berlaku untuk manusia, tetapi juga terhadap binatang yang ada. Cara tersebut dimaksudkan agar terdengar suara yang cukup kencang sambil berdoa kepada Allah SWT untuk memohon pengampunan. Alhasil, Allah SWT tidak menurunkan azab kepada mereka. Dalam surah Yunus ayat 98, disebutkan bahwa فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ ءَامَنَتْ فَنَفَعَهَآ إِيمَٰنُهَآ إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّآ ءَامَنُوا۟ كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ ٱلْخِزْىِ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَمَتَّعْنَٰهُمْ إِلَىٰ حِينٍ Artinya "Dan mengapa tidak ada penduduk suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka kaum Yunus itu, beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu". Kisah Keteladanan Nabi Yunus As Ditelan Ikan Besar Di lain tempat, Nabi Yunus As menumpang sebuah kapal dalam menjalankan pelayarannya. Namun, kapal yang ditumpangi tersebut justru mengalami kendala terkait bobot. Salah satu pilihan ialah dengan mengurangi salah satu penumpang dan diceburkan ke tengah laut. Melalui surah Ash-Shaffat, dijelaskan bahwa "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, ingatlah ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian". Kejadian berikutnya adalah Nabi Yunus As akhirnya menceburkan diri ke laut secara suka rela. Tidak butuh waktu yang lama, seekor ikan besar Nabi Yunus Di dalam perut ikan tersebut, Nabi Yunus melakukan zikir tiada henti dalam suasana kegelapan. Dirinya pun bertasbih memohon ampunan kepada Allah ini salah satu doa Nabi Yunus saat berada di dalam perut ikan لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَLaa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiinArtinya “Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Allah. Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan orang yang zalim.” QS Al-Anbiyâ ayat 87 menuliskan"Dan ingatlah kisah Zun Nun Yunus, ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim". Melihat sang nabi yang sudah mengakui kesalahannya lantaran meninggalkan umat dalam kondisi marah, Allah SWT mengabulkan permohonan beliau. Lanjutan ayat berikutnya berbunyi"Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman". Nabi Yunus As akhirnya dilemparkan dari perut ikan tersebut ke daerah yang cukup tandus dalam keadaan sakit. Di tempat yang sangat kering itu, ia menemukan sebuah pohon labu yang langsung dijadikan santapan Beriman Kepada Para Rasul Allah SWT Allah SWT mewajibkan umat Islam untuk beriman kepada para RasulNya, tentu memiliki makna yang penting. Salah satu hal penting tersebut disampaikan oleh Allah SWT dalam kitabnya sebagai berikut“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” QS Al-Ahzab {33}21Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Kemendikbud 2017114, beriman kepada para Rasul Allah SWT akan memberikan manfaat dan hikmah kepada umat Islam. Beberapa manfaat dan hikmah yang akan didapatkan sebagai berikut1. Menyempurnakan rukun iman yang keempat2. Menjadikan kisah para Rasul sebagai suri teladan yang baik dalam hidup3. Termotivasi untuk melakukan perilaku sosial yang baik dalam masyarakat4. Tidak akan kehilangan arah dalam contoh manusia yang baik5. Timbulnya rasa cinta mahabah kepada para Rasul dan mulai mencontoh perilaku-perilaku terpujinya6. Mengetahui hakikat hidup seorang manusia, yaitu untuk taat beribadah kepada Allah SWT“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” Az-Zariyat {51}56Baca juga Kisah Teladan Nabi Daud As Ketika Gunung dan Burung Ikut Bertasbih Kisah Nabi Nuh AS Sabar dalam Berdakwah dan Selalu Mendoakan - Pendidikan Kontributor Beni JoPenulis Beni JoEditor Dhita KoesnoPenyelaras Yulaika Ramadhani
Nama: Muhammad Mauridi RahmanNIM : 2018122118Kelompok :4
Kisah Keteladanan Nabi Yunus Dan Nabi Ayyub. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Ibnu asakir, dalam buku berjudul kisah parah nabi yang ditulis ibnu katsir 2015 menceritakan hanya lidah dan hati nabi ayyub yang tak berpenyakit. KISAH NABI AYUB AS AKU CINTA NABI DAN RASUL PELAJARAN 5 PART 1 from Bersyukur dan dermawan saat kaya, dan bersabar saat miskin. Beliau juga adalah hamba yang baik dalam hal ubudiyah peribadahan. Beberapa riwayat lain mengatakan penyakit itu menular. Di Daerah Mosul, Irak, Terdapat Sebuah Kampung Bernama Ninawa Yang Penduduknya Berpaling Dari Jalan Allah Yang Lurus Dan Malah Menyembah Patung Dan Berhala. Ada 25 nabi dan rasul yang harus kita ketahui, untuk itu kamu harus dapat menghafalnya dengan baik. Peristiwa isolasi dan lockdown ini termasuk peristiwa paling mengerikan dalam sejarah manusia. Kaya tapi dermawan dan tidak sombong. Kisah Teladan Nabi Ayyub As Adalah Kisah Yang Harusnya Kita Contoh Atas Kesabarannya Dalam Menghadapi Cobaan Dari Allah Swt. Allah subhanahu wa ta’ala ingin memberikan petunjuk kepada mereka dan mengembalikan mereka ke jalan yang lurus, maka dia mengutus nabi yunus. Soal sosiologi kls xi pilihan ganda soal soal usbn materi kls 11 soal sosiologi kls xii semester genap k13 soal soalujian ips kelas 9 mengunakan komputer aplikasi. Kisah nabi ayub singkat dan lengkap. Selain Itu, Para Nabi Dan Rasul Juga Diutus Untuk Menjadi Teladan Bagi Umat Manusia. Di dalam perut ikan itulah nabi yunus sadarakan kesalahannya telah meninggalkan kaumnya. Putra putri nabi ayub as meninggal. Nabi ayyub adalah orang penyabar, ia bersabar ikhlas karena allah. Kisah Nabi Ayyub As Diceritakan Dalam Al Quran Pada Surat Al Anbiya Dan Juga Surat Shad. Soal tes kisah keteladaan nabi yunus dan nabi ayyub. By nandy 11 bulan yang lalu. Sesungguhnyamenganiaya diriku sendiri, dan aku termasuk golongan orang yang zalim “. Oleh Karena Itu, Nabi Ayub Pantas Dijadikan Sebagai Suri Teladan. “jika aku sembuh pasti kupukul seratus kali”. Kamu juga bisa membaca kisah julaibib sahabat nabi muhammad saw. Karena penyakitnya itu, ia dikucilkan oleh tetangganya.Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Nama: Mutia Zalza NabilaNPM: 1811010422Kelas: ASemester: V (Lima)Jurusan: Pendidikan Agama IslamFakultas: TarbiyaA. Kisah Nabi Yunus dan Nabi Ayyub dalam Al-Qur’an Nama Nabi Yunus disebutkan di dalam Al-Quran sebanyak 4 kali, dan disebutkan dengan nama gelarnya 2 kali. Lihat pada An-Nisâ [4] 163, Al-Anam [6] 86, Yunus [10] 98, An-Nisâ [21] 87-88, Ash-Shaffât [36] 139-148, dan Al-Qalam [68] 48-50. Sedangkan Nabi Ayyub diceritakan dalam An-Nisâ [4] 163, Al-Anam [6] 84, AlAnbiya [21] 87-88, dan Shâd [38] B. Biografi Nabi Yunus dan Nabi Ayyub Nama lengkap Nabi Yunus adalah Yunus bin Matta dari keturunan Benyamin bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim. M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menjelaskan bahwa Yunus Ibn Matta lahir di Gats Aifar, Palestina. Konon, Nabi Yunus setelah sekian lama mengajak kaumnya ke jalan kebenaran tetapi mereka terus membangkang. Akhirnya meninggalkan mereka sambil mengancam jatuhnya siksaan Allah setelah empat puluh hari. Namun, beberapa sebelum berakhirnya masa itu, mereka melihat tanda-tandanya. Masyarakatnya menolak ajakannya sehingga beliau menuju ke Yafa, satu pelabuhan di Palestina, dan melaut menuju tempat yang dinamai Tasyisy, satu kota di sebelah barat Palestina, lalu beliau diturunkan ke tengah laut sehingga ditelan oleh ikan besar. Muhammad Basam Rusydi Az-Zain menceritakan biografi Nabi Yunus dan Nabi Ayyub didasarkan yang dikisahkan oleh Al-Quran sebagai berikut Di dalam hadis, Nabi Yunus disebutkan nama dan nasab garis keturunan melalui sabda Rasulullah Saw., Tidak dibenarkan seorang hamba mengatakan Aku lebih baik daripada Yunus bin Matta. Al-Quran mengenalkan Yunus dengan dua gelar Pertama, Sahib al-Hut “Maka bersabarlah engkau Muhammad terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti Yunus orang yang berada dalam perut ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih.” QS Al-Qalam [68] 48. Kedua, Dzun Nun, “Dan ingatlah kisah Dzun Nun Yunus, ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap,”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim” Al-Anbiya [21] 87.4 Nabi Ayyub as. adalah putra Ish bin Ishak bin Ibrahim. Nabi Ayyub adalah seorang yang kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak, hartanya melimpah ruah, dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. Dia hidup makmur dan sejahtera. Walau demikian dia tetap tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang dikaruniakan kepadanya tak sampai melupakannya kepada Allah. Dia gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita terlebih dari golongan fakir miskin. Makna dari kata Nabi Ayyub adalah Syadid al- Ub yang berarti banyak bertasbih kepada Allah Swt sebagaimana panggilan Allah Swt pada gunung-gunung …Ya Jibalu Awwibi Maahu… Wahai gunung-gunung dan burung burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Dawud…, Saba [34] 10. Nabi Ayyub termasuk sebaik-baik hamba, firman-Nya ―…Sesungguhnya Kami dapati dia Ayyub seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat kepada Allah. Sad [38] 44. C. Kisah Nabi Yunus dan Nabi Ayyub serta umatnya 1. Kisah Nabi Yunus Muhammad Basam Rusydi Az-Zain dalam bukunya Madrasatul Anbiya‟ Ibar wal Adhwa‟ melukiskan kisah Nabi Yunus berikut ini Allah Swt. mengutus Nabi Yunus kepada penduduk Nainawa yang terletak di bumi Irak. Disebutkan di dalam Sirah Nabawiyah Sejarah Nabi bahwa Rasulullah di hari ketika beliau hijrah ke Thaif dan diusir oleh penduduknya. Beliau berteduh di bawah sebuah pohon milik dua orang anak Rabiah. Keduanya pun mengirim Rasul sepiring anggur, melalui pekerja mereka berdua yang bernama Udas. Terjadilah percakapan antara Rasulullah Saw. dengan Udas, kamu berasal dari negeri mana? Tanya Rasul. ―Dari Nainawa jawab Udas. Rasulullah Saw. bertanya kembali, ―Dari negeri seorang laki-laki shaleh yang bernama Yunus bin Matta? Udas menjawab, ―Apakah engkau mengetahui tentang Yunus bin Matta? Rasul menjawab, ―Ia adalah seorang Nabi, dan aku pun seorang Nabi. Akhirnya Udas pun masuk Islam. Nabi Yunus bin Matta pergi menemui penduduk Nainawa. Mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah Swt. dengan hikmah serta nasihat yang baik. Namun mereka mendustainya, memberontak, dan tetap bersikeras kepada kekafiran mereka. Beliau mengingatkan mereka akan neraka yang menyala-nyala, serta mengancam mereka dengan azab jika mereka tetap tidak mau beriman, lalu beliau pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah. Setelah Nabi Yunus meninggalkan Nainawa dalam keadaan marah, Allah Swt. membersitkan di dalam hati kaumnya untuk kembali dan bertobat kepada Allah Swt. Mereka pun menyesali perbuatannya. Dengan rahmat-Nya Allah Swt. pun menghilangkan azab tersebut dari mereka, dan memberikan mereka kenikmatan sampai pada batas waktu tertentu. Allah Swt. Berfirman “Maka mengapa tidak ada penduduk suatu negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka kaum Yunus itu beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang meng-hinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.” Yunus [10] 98. Nabi Yunus tidak mengetahui jika kaumnya telah taat dan tunduk kepada Allah Swt., serta rahmat dan mendapatkan ampunan dari Allah Swt. Nabi Yunus tetap melanjutkan perjalanannya, menumpang di salah satu kapal, firman Allah Swt. “Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang rasul 139, ingatlah ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan” 140 As-Saffat [37] 139- 140. Saat beliau berada di tengah-tengah para penumpang, tiba-tiba ombak lautan mengganas. Kapal pun menjadi oleng dan terombang ambing dengan penumpang di dalamnya. Muatan kapal pun menjadi semakin berat. Para penumpang telah sepakat untuk mengurangi muatan kapal, dengan melempar sebagian penumpangnya ke dalam air demi keselamatan penumpang lainnya. Lalu diundilah nama-nama yang akan dilemparkan ke laut, keluarlah nama lelaki shaleh ini, Nabi Yunus Ia sama sekali tidak merasa ragu dengan hasil undian, dengan cepat dia melepaskan pakaian, dan menceburkan tubuhnya ke dasar laut. Allah Swt. mengirimkan seekor ikan Paus yang menelan beliau tanpa memakan. Allah Swt. mewahyukan kepada ikan Paus untuk tidak memakan dan tidak meremukan tulang tulang Nabi Yunus “Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. As-Saffat [37] 142. Ikan Paus ini berkeliling menjelajahi dasar lautan dengan Nabi Yunus di dalam perutnya. Nabi Yunus pun mendengar ikan Paus bertasbih dan memuji Ar- Rahman Yang Mahapengasih. Dia juga mendengar tasbih batu-batu karang untuk sang Pencipta bumi, serta mendengar tetesan air yang mengagungkan Sang Pencipta Langit. Allah berfiman, Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepa-da Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.» Al-Isra [17] 44. Nabi Yunus menetap di dalam perut ikan beberapa hari lamanya, Dia pun menyeru dalam kegelapan laut dan kedalaman dasarnya, mengakui bahwa dia telah menzalimi dirinya sendiri. Dia pun meminta Allah Swt. untuk menyelamatkannya dari kesusahan yang dideritanya, “Dan ingatlah kisah Zun Nun Yunus, ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia ber-doa dalam keadaan yang sangat gelap,”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” Al-Anbiya [21] 87 Allah Swt. lalu mewahyukan kepada ikan Paus untuk memuntahkan apa yang ada di dalam perutnya ke daratan tandus, “Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit.” As-Saffat [37] 145. 2. Kisah Nabi Ayyub Muhammad Basam Rusydi Az-Zain dalam bukunya Madrasatul Anbiya‟ Ibar wal Adhwa melukiskan kisah Nabi Ayyub berikut ini Nabi Ayyub adalah sosok laki-laki yang banyak harta. Beliau memiliki banyak hewan ternak, menguasai tanah yang luas serta anak-anak dan keluarga yang besar. Dalam waktu singkat hartanya menjadi ludes, anak-anaknya meninggal dunia, dan tanamannya rusak. Semua itu terjadi ketika Allah Swt. memberikan penyakit kepada anak-anaknya hingga mereka pun meninggal satu demi satu dan mengirimkan hama pada ladang dan tanamannya hingga rusak semua. Sedangkan Nabi Ayyub setiap kali datang musibah, beliau tidak henti-hentinya bertasbih, bertahmid dan bersabar atas cobaan yang menimpanya. Cobaan Nabi Ayyub tidak berhenti sampai disitu, Allah Swt. pun mendatangkan penyakit ke atas tubuhnya, hingga tubuhnya menjadi lemah. Istrinya datang ke rumah-rumah kaumnya untuk bekerja dan gajinya dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan suami dan dirinya sendiri. Dia sadar dan menerima keadaan suaminya yang dahulu kaya sekarang miskin, yang dahulu sehat sekarang sakit, yang dahulu kuat sekarang terbaring lemah. Suatu hari dia berkata kepada suaminya, ―Wahai Nabi Ayyub andai engkau berdoa kepada Tuhanmu, niscaya Dia akan meringankan bebanmu. Nabi Ayyub menjawab, ―Aku hidup sehat dan bahagia selama 70 tahun lamanya, apakah sedikit bagi Allah Swt. jika aku bersabar untuk-Nya selama 70 tahun? Keadaan semakin lama semakin sulit bagi istri Nabi Ayyub Orang-orang tidak mau menerimanya bekerja lagi dengan mereka, mereka beranggapan dia akan menularkan penyakit yang ada pada suaminya ke dalam rumah mereka. Karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan, sang istri pun menggunting habis rambutnya, dan menjual rambut tersebut dengan beberapa potong makanan. Namun dia terlambat dari waktu yang dia biasanya memberikan obat untuk sang suami, sang suami pun marah dan berjanji akan memukulnya. Sang istri pulang, dengan membawa beberapa potong makanan, dia bertanya kepadanya, ―Dari mana engkau mendapatkan semua ini? Sang istri pun membuka penutup kepalanya. Hati Nabi Ayyub pun tersentuh melihat pengorbanan dan kesetiaan sang istri. Nabi Ayyub pun berdoa kepada Allah Swt. supaya dia dibebaskan dari bala`Nya ini. “Dan ingatlah kisah Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” Al-Anbiyâ [21]83. Allah Swt. mendengarkan doa Nabi Ayyub dan mengabulkan doanya. Bala dan penyakitnya pun diangkat darinya Walaupun begitu Allah Swt. tetap memerintahkan untuk mengambil berobat hingga sakitnya menjadi sembuh, firman-Nya, Allah berfirman, “Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” Sad [38] 42. Allah Swt. mengajarinya bahwa Dia meletakkan rahasia kesembuhan dari penyakitnya adalah dengan menghentakkan kakinya, yakni berolah raga badan, dan mandi dengan air mata yang sejuk dan meminum darinya. Nabi Ayyub pun melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Tuhan-Nya, dengan izin Allah Swt. sakitnyapun menjadi sembuh dan ia kembali seperti sedia kala. Untuk menunaikan sumpahnya kepada istrinya yang tulus, maka Allah Swt. telah mengajarkan Nabi Ayyub untuk memebebaskannya dari sumpahnya dengan memukulnya tanpa rasa menyakiti. Dengan mengumpulkan seikat rumput yang lembut, lalu memukulkannya kepadanya layaknya pukulan kekasih untuk kekasihnya, “Dan ambillahn seikat rumput dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah…” Sad [38] 44. Allah Swt. pun menggantikan untuk beliau keluarga yang lebih baik dari keluarganya yang telah meninggal dahulu, dan melipatgandakan hartanya. Artinya ―Dan Kami anugerahi dia dengan mengumpulkan kembali keluarganya dan Kami lipatgandakan jumlah mereka, sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat”. Sad [38] 43 D. Hikmah dan Keteladanan Kisah Nabi Yunus dan Nabi Ayyub 1. Bersikap sabar dan tidak mudah putus asa dalam berdakwah untuk menyampaikan ajaran Islam kepada manusia. Kisah Nabi Yunus 2. Menyegerakan tobat dan meminta ampunan kepada Allah Swt ketika melakukan dosa. Kisah Nabi Yunus 3. Bersikap Sabar dalam menghadapi ujian dan musibah dari Allah Swt. Kisah Nabi Ayyub 4. Tetap istikamah taat kepada Allah Swt walaupun dalam kondisi sakit atau mendapatkan ujian musibah. Kisah Nabi Ayyub OhZgkM.